Tak ingin otak beku, maka kami jadikan pena sebagai microwave. Kami, sekumpulan manusia pencinta cerita.
Mau bercerita bersama? Mudah saja. Tinggalkan alamat email-mu, kami punya tema baru tiap minggu.
Mari menulis!

Jumat, 22 Juli 2011

Semangka

Jika saja ada yang bertanya dengan siapa kuhabiskan malamku, semangka jawabannya.

Bertahun-tahun tinggal sendiri baru kali ini kutahu rasanya sepi.

Tiba-tiba ingin tahu rasanya ada seseorang di atap yang sama.

Tetap sesepi ini kah? Entahlah.

Jika saja ada yang penasaran apa yang kulumat sedari tadi, semangka jawabannya.

Bagian terburuk dari tinggal sendiri adalah makan malam.

Tak ada wajah di depanmu, tak ada berbagi cerita, semua ditelan sendiri saja.

Kuputar kembali hariku sambil melumat ini saja, semangka.

Jika kau mau tahu mengapa tak berhenti ku memakannya, semangka.

Kusuka, jawabnya.

Beli satu, luar biasa kenyang ku dibuatnya.

Kembung sih lebih tepatnya.

Jika kau sudah bosan membaca tulisanku ini, aku apa namanya.

Bahkan menulis bisa jadi luar biasa membosankan ternyata.

Tanpa ada siapa-siapa untuk dibacakan sesudahnya.

Oh, semangka.

Cuma ada dia sekarang.

Baiklah, kubagi cerita ini denganmu saja.

Tak perlu kubacakan sepertinya kau bisa tahu ceritaku, duhai semangka.

Di gua mulutku kau berada, antara kepala dan tangan yang sedari tadi bercerita.

Hmm,,, pasti lah kau bisa mendengar kata-kata yang dari atas turun ke dada lalu kulempar melalui jari-jemari yang sedari tadi sibuk kesana kemari di atas papan laptop ini.

Tak perlu kau ikut berkomentar teman merahku, cukup dengarkan saja, jangan buatku tersedak dengan komentarmu.

Aku hanya butuh teman malam ini.

Itu saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar