Tak ingin otak beku, maka kami jadikan pena sebagai microwave. Kami, sekumpulan manusia pencinta cerita.
Mau bercerita bersama? Mudah saja. Tinggalkan alamat email-mu, kami punya tema baru tiap minggu.
Mari menulis!

Kamis, 21 Juli 2011

Kiamat Sudah Dekat

Dua minggu terakhir ini, bioskop di Jakarta penuh disesaki orang banyak mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Mereka berbondong-bondong ingin menyaksikan film 2012 yang katanya memaparkan simulasi hari akhir. Saya pun menonton film tersebut, bukan karena penasaran melihat kemegahan film itu semata, tetapi lebih karena aktor utamanya John Cusack, serendipity saya.

Sensasi saya setelah menonton tidak jauh berbeda ketika saya menonton The Day After Tomorrow atau Titanic. Makanya saya terheran-heran ketika konon katanya MUI berniat mengeluarkan fatwa larangan untuk menonton film tersebut entah karena alasan apa saya tidak tahu dan tak berniat mencari tahu. Saya lantas lebih heran lagi ketika menyaksikan semacam tayangan di televisi yang menghubung-hubungkan antara adegan di 2012 dengan peristiwa akhir jaman yang akan terjadi nanti, disertai dengan pendapat dari beberapa paranormal dan artis! Bukan saya merendahkan atau tidak menganggap title mereka sebagai seorang artis, tetapi lebih bijaksana lagi bagi mereka jika mereka lebih berkonsentrasi mengembangkan karir mereka ke tingkat internasional daripada malah sibuk menggiring masyarakat untuk memikirkan mengenai kiamat. Sesuatu yang pasti terjadi entah kapan pastinya sejak segala yang bermula pasti berakhir.

Daripada pusing memikirkan kehancuran dunia, lebih baik sedari sekarang tanyakan pada diri sendiri seberapa peduli dirimu akan lingkungan sekitarmu. Masihkah kau membuang sampah tidak pada tempatnya? Masihkan kau merokok di tempat umum sehingga merugikan kesehatan orang lain? Masihkah kau boros dalam penggunaan kertas? Masihkah kau menggunakan toilet tissue? Masihkah kau menyalakan banyak lampu si siang hari? Jika jawaban pertanyaan semua di atas adalah iya, tak usahlah kau kuatirkan kiamat besar yang entah kapan datangnya. Karena alam sudah kehilangan nilainya karena ulahmu. Hal yang menurutmu sepele namun jika diakumulasikan tampak jelas dampaknya.

Kau merasa marah dan kesal ketika hujan datang maka jalanan di Jakarta menjadi tergenang air (alih-alih mengatakn banjir) dan waktu tempuh ke rumahmu menjadi dua kali lebih lama dari waktu normal pulangmu. Kau merasa sebal ketika berada di toilet dan kau kehabisan tissue toiletnya, lalu kau mencari petugas toiletnya untuk menanyakan keberadaan tissue.

Jika memang kau mencintai bumi dan belum berpikir untuk bermigrasi ke planet lain, mulailah luapkan rasa cintamu dalam bentuk tindakan nyata, bukan hanya sekedar menjadi simpatisan organisasi penyelamat bumi ataupun memakai kaos yang bertuliskan Save Our Earth saja. Seperti kata Da’i kondang (yang kini tak lagi kondang hanya karena ia memutuskan berpoligami), mulailah dari yang kecil, mulailah dari diri sendiri dan mulailah dari sekarang.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar