Tak ingin otak beku, maka kami jadikan pena sebagai microwave. Kami, sekumpulan manusia pencinta cerita.
Mau bercerita bersama? Mudah saja. Tinggalkan alamat email-mu, kami punya tema baru tiap minggu.
Mari menulis!

Kamis, 21 Juli 2011

Gosip Cicak

“Hei, Mbakmu bagaimana kabarnya? Lagi jarang kelihatan,” tanya Cicak Tina.
“Iya, sudah pulang belum?” penasaran juga si Cicak Bety.
“Sudah, semalam. Mabuk lagi dia!” cerita Cicak Lisya.
“Oooooo…” beramai-ramai mereka.
“Eh, semalam dengar ada yang nangis?” itu Cicak Oneng.
“Iya, si Mbak Bety. Jam sebelas malam itu kan?” Cicak Dega sok tahu.
”Oh iya, aku dengar,” sahut Cicak Lisya.
”Biasa, berantem lagi sama yayangnya,” jelas Cicak Bety.
”Berantem terus,” protes Cicak Oneng.
”Kalau nyonyamu apa kabar?” tanya Cicak Bety.
”Ah, teleponan terus! Maklum, baru punya pacar,” itu Cicak Yasmin sambil tertawa.
”Haha! Sama saja, nyonyaku juga mulai mengerikan. Teleponan tiap malam sambil tertawa-tawa,” Cicak Dega mengiyakan.
”Hahahaha...” tertawa mereka semua.
”Biarlah, biar bahagia mereka semua,” timpal Cicak Lisya.
”Eh, tempatku sekarang jadi bagus lho! Kalian main-main dong!” itu Cicak Oneng menyombong.
“Oh ya?” Tanya Cicak Tina.
“Iya. Semarang sudah ada tv, lemari baru, teko, baju-baju baru juga ada”
“Ih, memangnya bajumu?” itu Cicak Bety.
“Bukan sih. Tapi sekarang aku sudah bisa nonton tv. Tahu gosip!” senangnya si Cicak Oneng.
”Yah, berarti tinggal aku yang belum bisa nonton tv,” keluh Cicak Dega.
”Hahahahahaha.. iya!” terkekeh semuanya.
”Ngomong-ngomong nyonyamu sedang sibuk ya?” tanya Cicak Yasmin ke Cicak Christine.
”Iya, sibuk sekali. Maklum, persiapan pernikahan”
”Manisnya...” kagum semua Cicak.
”Sibuk pernikahan, sibuk pekerjaan, tidurnya pagi terus nyonyaku itu,” tambah Cicak Christine.
”Nyonyaku juga tidur pagi terus,” imbuh Cicak Tina.
”Ye, nyonyamu kan memang insomnia,” ujar Cicak Yasmin.
”Kamu diam saja dari tadi,” celetuk Cicak Lisya.
”Ya, apa yang mau kuceritakan wong nyonyaku jarang pulang,” Cicak Rini sedih.
”Iya, jarang yah,” Cicak Oneng setuju.
”Tapi sekali pulang bawa banyak makanan,” timpal Cicak Dega.
”Hahaha, iya. Meja makan jadi penuh!” tambah Cicak Lisya.
”Eh, kemarin terima kasih ya browniesnya,” itu Cicak Christine bilang ke Cicak Dega.
”Iya, sama-sama. Si nyonya lagi sering dapat kiriman nih!” bocor Cicak Dega.
”Sering-sering saja ya...” canda Cicak Oneng.
”Iya, hahahaha...” bahagia semuanya.
”Eh, lihat! Itu nyonya-nyonya berkumpul,” seru Cicak Oneng seru.
”Iya, mau makan bareng-bareng sepertinya”
”Nyonyaku masak spaghetti,” Cicak Yasmin bercerita.
”Ooooo....” koor yang kompak.
”Haha! Kursinya kurang,” kekeh Cicak Tina.
“Iya, wong kursinya cuma ada lima”
“Itu nyonya kita berbagi kursi,” ujar Cicak Yasmin ke Cicak Dega.
“Nyonya kami juga,” celetuk Cicak Lisya mengatasnamakan Cicak Oneng juga.
“Eh, itu nyonyamu pulang!” seru Cicak Tina.
“Iya! Pasti bawa makanan,” jawab Cicak Rini.
”Hihi! Kenapa nyonyamu makannya berdiri ya?” tanya Cicak Lisya.
”Haha! Iya, seperti di kawinan saja,” aku Cicak Rini.

Lihatlah, delapan Cicak tertawa bersama di atas delapan wanita yang sedang makan bersama.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar