Tak ingin otak beku, maka kami jadikan pena sebagai microwave. Kami, sekumpulan manusia pencinta cerita.
Mau bercerita bersama? Mudah saja. Tinggalkan alamat email-mu, kami punya tema baru tiap minggu.
Mari menulis!

Senin, 05 September 2011

T H E H A N G O V E R

“What happen in Vegas, stay in Vegas”

Ada peraturan tak tertulis yang hampir semua penikmat dunia gemerlap malam tahu: pastikan ada teman yang tidak ikutan teler untuk menjaga dan mengendalikan situasi. Apa yang akan terjadi jika dalam satu rombongan semuanya mabuk? The Hangover sedikit banyak menceritakan kerumitan yang terjadi setelahnya.

Merayakan malam-malam terakhir sebelum Doug menikah, dua sahabatnya Phil dan Stu mengatur liburan tak terlupakan ke Vegas. Tiga sahabat ini juga ditemani oleh Alan, calon kakak ipar Doug. Berempat mereka berkendara menuju Vegas, kota bergelimang dosa. Menginap di suite room dengan menggunakan credit card Stu yang nantinya akan dibagi rata setelah tagihan keluar. Mengenakan jas lengkap dan siap menikmati hiburan malam. Namun apa yang terjadi? Keesokan harinya mereka terbangun dalam kondisi hangover setelah mabuk berat. Tanpa teringat apa yang telah terjadi, mereka mendapati kamar yang sangat berantakan, gigi depan Stu hilang satu, macan di dalam kamar mandi. Dan yang terburuk, sang calon mempelai pria Doug menghilang entah kemana. Mereka hanya memiliki waktu terbatas untuk mencari tahu apa yang terjadi dan membawa Doug ke altar.

Saya melewatkan film ini di bioskop karena saya menyangka akan mendapati film konyol yang penuh adegan slapstick a la Hollywood yang tidak cocok dengan selera saya. Ternyata saya keliru, saya sangat menikmati setiap menit film ini. Persahabatan para pria yang dikemas manis. Phil yang blak-blakan menyatakan ketidaksetujuannya terhadap calon istri Stu yang dinilai terlalu mengendalikan sahabatnya. Doug yang sangat berterimakasih atas rencana malam bujangnya walaupun akhirnya harus menderita karena kulitnya terbakar. Alan, pendatang baru di gank mereka membuat warna sendiri dengan kekonyolannya.

Jika saya tersenyum merona ketika menonton The Sisterhood of The Travelling Pants karena persahabatan perempuannya mengena sekali, maka saya terbahak-bahak ketika menonton film ini sembari berharap seandainya saya beruntung memiliki calon pasangan dengan paket persahabatan seperti di film. Siapa yang tidak mau memiliki suami seperti Phil yang walaupun terlihat bengal namun masih mau menggendong dan memeluk anaknya hingga tertidur di pangkuannya.

Satu lagi yang pasti, kali ini saya tidak akan melewatkan The Hangover II di bioskop kesayangan... bersama sahabat perempuan saya pastinya ^o^v

Tidak ada komentar:

Posting Komentar